Memenuhi undangan Ketua Caventer, Kelik Sumarahadi (terimakasih, sebuah kehormatan bagi kami), saya berangkat menuju Pekanbaru, Riau. Setibanya di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, saya beserta rombongan kawan jalan lainnya dijemput oleh kawan-kawan Pokdarwis Desa Wisata Dayun. Karena masih terlalu pagi untuk melakukan eksplorasi di hari itu, kami memutuskan untuk sarapan dahulu di Kedai Kopi Kimteng.
Usai menikmati sarapan dan kopi khas Riau, tujuan kami berikutnya adalah Kabupaten Siak, dengan jarak kurang lebih 100km dari tempat kami makan pagi. Sepanjang perjalanan menuju Kabupaten Siak kami melewati bangunan Indah Masjid Agung Annur, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah yang membentang megah membelah Sungai Siak, Hutan Kota, Taman Rusa, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Setelah menempuh waktu 2,5 jam lamanya, tibalah kami di Istana Siak Sri Indrapura.
Setelah menempuh waktu 2,5 jam lamanya, tibalah kami di Istana Siak Sri Indrapura, yang dibangun sejak tahun 1889 dan selesai masa pembangunannya pada tahun 1893. Istana yang kini di dedikasikan sebagai museum ini memiliki sejarah awal nenek moyang bangsa Melayu yang wajib kita ketahui.
Alangkah menyenangkan, selama kurang lebih dua jam lamanya kami berkeliling sembari mendengarkan dengan penuh takjub tentang politik, agama dan drama percintaan antara Sultan Syarif Qasim ll dengan Ratu Wihelmina.
Disekitar Istana kita dapat berziarah ke makam Sultan Syarif Qasim II, yang kini kebesaran namanya juga diabadikan sebagai nama bandar udara Pekanbaru. Tak jauh pula dari Istana terdapat makam para pembesar istana, yaitu Datuk Uwok dan Datuk Kampar. Sementara itu kita juga dapat menemui makam bersejarah lainnya di beberapa daerah di sekitarnya. Di istana inilah akar rumpun Melayu berasal. Dari Siak, kami beralih menuju ke penginapan di Desa Wisata Dayun untuk beristirahat.
Di hari kedua, setelah sarapan Lontong Padang tak jauh dari penginapan, kami langsung menuju Taman Nasional Zamrud. Setelah menempuh jarak 28,8KM , tibalah kami di Kawasan Hutan Lindung Zamrud. Sesaat dilakukan briefing dan persiapan keamanan, menggunakan pelampung dan beberapa protokoler keamanan jiwa. Setelahnya kami menaiki perahu motor kecil, menyusuri Danau Zamrud yang terletak tersembunyi di rimbunan tanaman bakau dan berbagai pohon dan tumbuhan liar lainnya.
Di tengah danau kami disambut ratusan kelelawar, meski liar namun mereka tidak menyerang kami. Kelelawar-kelelawar ini justru mengajak kawanan mereka untuk terus terbang membentuk putaran, hal ini membuat kami berhenti dan mengabadikan momen menakjubkan itu.
Setelah puas mengabadikan berbagai pesona alam sekitar danau, tanpa terasa tibalah waktu makan siang. Kami menuju ke rumah warga di sekitar danau, makan siang dengan lauk gulai Ikan Toman (ikan predator) dan udang goreng kering yang dipancing warga dari danau Zamrud itu sendiri.
Usai makan siang kami beranjak kembali melanjutkan perjalanan kami menuju lokasi aktivitas menanam pohon untuk membantu pemanfaatan lahan gambut dan penghijauan area setempat.
Selanjutnya kami menuju Embung Terpadu yang dulunya merupakan lahan gambut yang kemudian oleh warga terutama Kelompok Sadar Wisata di kecamatan Dayun kemudian diubah menjadi destinasi wisata yang memiliki beberapa aktivitas menarik untuk berwisata. Saat ini Embung Terpadu terus berbenah diri agar dapat mengembangkan potensi wisata lokal menjadi wisata unggulan di tingkat nasional bahkan internasional.
Demikianlan perjalanan kami ke Desa Wisata Dayun, yang telah dinobatkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Desa Wisata Terbaik se-Indonesia untuk kategori kelembagaan, dalam ajang penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022. Semoga dapat menginspirasi dan menumbuhkan banyak lagi desa wisata lainnya. Pulang? tentu saja kami tak lupa mampir untuk membeli oleh-oleh khas Desa Wisata Dayun.
Informasi dan saran : tour dengan destinasi serupa sangat sesuai untuk traveler dengan minat khusus, study tour, pengalaman konservasi alam dan trip adventure. Silahkan hubungi team kami untuk membantu pembuatan itinerary dan menggunakan jasa guide yang berpengalaman, agar perjalanan kalian menjadi lebih berharga.
Udah pernah ke Istana, tapi belum pernah ke danau. Mudah mudahan lain waktu bisa main lagi kesana
berapa perkiraan biaya travel kesini?
Salam kak Fikri, tidak ada batasan biaya, semua disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan kakak
Kami ingin berkunjung ke lokasi ini bersama sejawat kami berlima, bisa email saya untuk program tour nya?
Salam kak Dinarsih, bisa langsung hubungi whatsapp team kami, atau email ke tour@infolibur.com